Konten [Tampil]
To many place that I want to share with y'all.
emmm this time, I wanna share about Kertagosa Museum.
Nah, museum kertagosa ini adalah peninggalan kerajaan yang berlokasi di Kabupaten Klungkung, yang saat ini menjadi salah satu objek wisata andalan Kabupaten Klungkung. Kebetulan sekali awal tahun baru 2016 kemarin, kedatangan tamu dari Jogja. Karena si Dedy ini (sang tamu) udah kebanyakan traveling, bingung juga mau ajakin dia ke mana. Ditambah lagi keinginan dia yang gak mau ke tempat mainstream.
Berpikir....berpikir....berpikir.... akhirnya daripada kelamaan mikirin tempat, kami mutusin buat tengok adik angkatan kami, Ety namanya. Sedikit memperkenalkan, Ety ini adik angkatan kami sewaktu kuliah. Kebetulan dia sedang mengerjakan proyek condotel di Klungkung. Jadilah kami melakukan perjalanan menuju Klungkung.
2 jam perjalanan sepeda motor yang cukup bikin kusem muka, karena macet, berdebu, dan sangat panas, akhirnya kami sampai. Sangat disarankan kalau dari Denpasar menuju Klungkung menggunakan sepeda motor apalagi di musim panas, lebih baik menggunakan masker, baju lengan panjang, dan celana lengan panjang. Bukan masalah takut hitam, tapi sengatan panasnya matahari bikin gak tahan :D.
And finally, setelah istirahat sejenak dan berdiskusi, hasil diskusi memutuskan kita pergi ke Pasar Klungkung. Hari sudah semakin sore, arggh banyak menghabiskan waktu mikir mau ke mana (T_T). Sudah menunjukan pukul 15.00 Wita, sewaktu kami berangkat. Tidak butuh waktu lama, sekitar 15 menit dari tempat Ety, kita sampai di Pasar Klungkung. Ada apa sih kira-kira di Pasar Klungkung?
Pasar Klungkung ini, hampir sama seperti Pasar Seni Sukowati. Hanya saja, tempatnya tidak sebesar Pasar Seni Sukowati, dan barang yang dijual di Pasar Klungkung lebih khusus, yaitu menjual kain tenun khas Bali dan alat-alat upacara adat. Informasi dari Ety, kain kain yang dijual di Pasar Klungkung ini, bagus dan murah. Akan tetapi, untuk jenis-jenis kain tertentu, bisa sampai jutaan harganya. Tergantung jenis kain dan motifnya.
Nah, contoh kain-kain yang dijual di Pasar Seni Klungkung, kaya penampakan foto di samping. Bagus kan?
Sedikit cerita, berdasarkan hasil googling (haha), penggunaan kain ini berbeda-beda sesuai motifnya. Misalnya, motif patra dan encak saji yang bersifat sakral, digunakan untuk kegiatan keagamaan karena motif tersebut menunjukan rasa hormat kepada Sang Pencipta. Sedangkan motif yang bernuansa alam, biasa digunakan untuk kegiatan sosial atau kegiatan sehari-hari.
Buat kalian yang ke Bali, jangan sampai ketinggalan oleh-oleh kain tenun Bali! Apalagi perkembangan fashion saat ini, bisa dicoba untuk dibuat berbagai model blazer, baju, atau skirt (haha). Bahkan mukenah Bali pun, sudah ada yang menggunakan kain tenun.
Akan tetapi untuk menjaga kelestariannya, sampai saat ini masyarakat Bali tetap mempertahankan aturan penggunaan kain tenun tersebut. Terutama kain yang bermotif sakral. Tugas besar ya, apalagi di tengah perkembangan modern saat ini.
Loh de, kapan mau bahas museum kertagosanya? Upss !
Finally karena mepet waktunya, kami cuma liat-liat saja, belum sempat beli T.T
Letak Museum Kertagosa ini bersebrangan dengan Pasar Klungkung. Jadi, keluar dari Pasar Klungkung, kami hanya perlu jalan ke depan untuk masuk ke Museum Kertagosa. Sepeda motor tetap kami parkirkan di dalam pasar.
Sekitar pukul 16.30 WITA, kami memulai perjalanan kami di Museum Kertagosa. Oh iya, harga tiket masuk museum Rp. 15.000,- perorang. Sebelum masuk, kami ditawarkan kain oleh seorang Ibu-ibu, yang berjualan di depan pintu masuk Museum Kertagosa. Hemm... lumayan juga buat tambah aksesoris foto-foto :D. Jadilah, kami pilih-pilih dulu sebelum masuk. Setelah liat-liat dan tawar-menawar, yey akhirnya dapet juga yang kami mau! Kalo gak salah, harga semula Rp. 100.000,- setelah tawar-menawar kita dapet harga Rp. 75.000,- (lupa-lupa inget sama harganya). Lumayan lah dengan harga segitu, udah dapet kain dengan motif dan jenis kain yang bagus (enggak kasar, adeeeem banget). Harus pinter-pinter milih dan nawar juga sih hihi. Nah, sebelum masuk, kami pakai dulu deh kainnya. Ibu-ibu itu membantu kami memakai kainnya, ala-ala Bali gitu hahaha.
Kaya apa ya dalemnya???
Tarrraaaaa..... ini nih salah satu bale di Meseum Kertagosa (sorry yang ini picnya dapet dari om google) |
Gapura Masuk Bale Kambang |
Itu dia, jembatan batu bata menuju bale kambang. Di dalam Museum Kertagosa ini, terdapat dua bale. Pertama, Bale kambang di atas, yang kedua Bale Kertagosa. Bale Kertagosa inilah, yang pertama kami datangi. Karena posisinya juga dekat dengan pintu masuk. Dari pintu masuk langsung belok kanan, kami sudah berada di Bale Kertagosa. Sayangnya kami ga pake tour guide yang bisa menjelaskan, apa sih sejarah dari bangunan-bangunan yang ada museum kertagosa ini? Eits, tapi biarpun ga pake tour guide, kami masih bisa curi-curi dengar tour guide yang sedang memberi penjelasan ke tourist yang kebetulan ada di Bale kertagosa itu, hihi. Katanya, dulu setelah Belanda berhasil menaklukan kerajaan Klungkung, kertagosa difungsikan sebagai tempat peradilan, yang sebelumnya berfungsi sebagai tempat mengadakan rapat kerajaan untuk membahas kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Klungkung. Oh iya, atap dari kedua Bale ini dipenuhi dengan lukisan-lukisan wayang yang mempunyai arti dan cerita sendiri ditiap lukisannya. Dari hasil googling, lukisan itu menggambarkan hukum karma phala, atau hukum sebab akibat. Sebenarnya, ditiap baris lukisannya mempunya arti yang berbeda. Dikarenakan tidak menggunakan tour guide jadi sangat minim penjelasan haha
Kurang lebih foto di samping bisa memberi gambaran, seperti apa lukisan atap Bale ini. Unik ya?
Oh iya, saat kami berada di Bale Kambang, di sana ada beberapa penjual lukisan seperti atap-atap plafond, ada pelukisnya juga di situ yang sedang membuat lukisannya. Sempat iseng-iseng tanya, ukuran A4 itu harganya kira-kira RP. 500.000,-.
Ga berasa matahari sudah tenggelam, kami masih di situ. Sampai penjaga harus menghampiri kami, "Nanti ke sini lagi ya, kebetulan jam operasionalnya sudah habis." hahaha begitu kira-kira kami diusir secara halus saking asiknya foto-foto. Jadi gimana? Berminat mengunjungi Museum Kertagosa Klungkung? Di sini juga cocok buat foto pre-wed loh :D
Ups cerita tambahan..... kami baru ingat kalau motor kami masih ada di dalam pasar. Saat kami selesai dari Museum Kertagosa, Pasar Klungkung sudah tutup dan dikunci. Argh.... gimana cara pulang? Jarak Klungkung - Denpasar 2 jam perjalanan TT.TT. Kami tidak menemukan tanda-tanda penjaga pasar yang bisa dimintai tolong membuka pagar. Akhirnya kami berjalan kaki menuju pintu belakang pasar. Alhamdulillah ada toko yang mau bantu menghubungi penjaga pasar. So, inget waktu ya kalo main :D
Kurang lebih foto di samping bisa memberi gambaran, seperti apa lukisan atap Bale ini. Unik ya?
Oh iya, saat kami berada di Bale Kambang, di sana ada beberapa penjual lukisan seperti atap-atap plafond, ada pelukisnya juga di situ yang sedang membuat lukisannya. Sempat iseng-iseng tanya, ukuran A4 itu harganya kira-kira RP. 500.000,-.
Nah selain kedua Bale, terdapat museum yang memamerkan benda-benda yang dipergunakan selama perang puputan Klungkung, benda-benda perlengkapan upacara adat oleh raja-raja Klungkung, foto-foto dokumentasi keturunan raja-raja Klungkung, sampa benda benda prasejarah juga ada di sana.
Ga berasa matahari sudah tenggelam, kami masih di situ. Sampai penjaga harus menghampiri kami, "Nanti ke sini lagi ya, kebetulan jam operasionalnya sudah habis." hahaha begitu kira-kira kami diusir secara halus saking asiknya foto-foto. Jadi gimana? Berminat mengunjungi Museum Kertagosa Klungkung? Di sini juga cocok buat foto pre-wed loh :D
SEE NEXT TRIP YAA....
Museum Kertagosa 040116 |
Ups cerita tambahan..... kami baru ingat kalau motor kami masih ada di dalam pasar. Saat kami selesai dari Museum Kertagosa, Pasar Klungkung sudah tutup dan dikunci. Argh.... gimana cara pulang? Jarak Klungkung - Denpasar 2 jam perjalanan TT.TT. Kami tidak menemukan tanda-tanda penjaga pasar yang bisa dimintai tolong membuka pagar. Akhirnya kami berjalan kaki menuju pintu belakang pasar. Alhamdulillah ada toko yang mau bantu menghubungi penjaga pasar. So, inget waktu ya kalo main :D
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBarakaullahu fiik tulisannya keren... menginspirasi bgt, salam kenal mba
ReplyDeleteAssalamu`alaikum salam kenal mba.. semoga bisa berkesempatan pergi ke bali :)
ReplyDeleteTrus motornya bisa keluar mbak??? Hehehe...
ReplyDeleteMasya Allah. Bali memang tiada habisnya. Setiap tempat punya keunikan tersendiri.
ReplyDelete😍😍😍
ReplyDeleteMasyaaAllah....bagus banget tempatnya
ReplyDeletekyknya hrus dimasukkin wishlist nih :)
MasyaaAllah..Tabarakallah...semoga bisa ke Bali😁🙏
ReplyDeleteMasyaAllah, barakallah. Destinasi yang menarik juga untuk dikunjungi.
ReplyDeleteWaah...Jdi kangen pengen ke bali lagi,
ReplyDeleteSalam travelling ya mba 😊
Next time kalo ke Bali mau ke musium kertagosa. Makasih sharingnya mba. Salam kenal 🤗
ReplyDeleteWaaah saya baru tau tempat ini mba, semoga kapan2 kalau ke bali lagi bisa eksplor tempat2 seperti ini
ReplyDeleteMasyaAllah, bagus ya mba museumnya :)
ReplyDeleteTempatnya cantik Mba :)
ReplyDeleteMenarik juga ya ternyata... Jadi pengen ke Bali...
ReplyDeleteDuh bikin kangen Baliiii.....biasanya 2 tahun sekali kesini, sejak ada krucil jadi belum sempet.
ReplyDeleteindah banget mba masya Allah, jujur aku ke Bali belum pernah tau lho ada museum Kertagosa di Klungkung Bali ini. Soon mau kesini!
ReplyDelete