Konten [Tampil]
Siapa nih, momies di sini yang suka galau saat anak GTM? Saya rasa 9 dari 10 Ibu di Indonesia pasti pernah merasakan galau ketika anak sedang mengalami GTM alias gerakan tutup mulut. Dan saya termasuk 9 dari 10 Ibu tersebut.
Menghadapi anak yang sedang GTM, sempat membuat saya tidak nyenyak tidur. Seperti baby blues, saat itu yang saya pikirkan adalah beban atas tanggung-jawab yang besar karena dititipi mahkluk hidup. Bagaimana jika terjadi apa-apa dengan anak ini karena tidak mau makan? Bagaimana saya mempertanggung-jawabkan kepada Sang Pemilik?
Pemikiran itu membuat saya dipenuhi rasa takut. Hampir setiap malam saya menangis tersedu-sedu, karena aksinya ini. Maklum, anak pertama saya lahir dengan kondisi berat badan lahir rendah (BBLR). Apalagi, satu tahun lamanya berat badannya tak kunjung naik. Ketakutan ia mengalami stunting pun terus menghantui.
Menginjak umur 2 tahun, saya masih memberi anak sulung saya makanan terfortifikasi. Selain karena dia tidak mau memakan makanan keluarga, saya pikir makanan terfortifikasi akan memenuhi kebutuhan nutrisinya. Segala cara saya lakukan, agar ia mendapatkan gizi dan nutrisi yang tepat. Dari memilih susu, membuat makanan pokok berbentuk camilan, sampai memberinya berbagai macam bentuk keju untuk ia makan.
Ketika saya berkonsultasi dengan teman saya, ia menyarankan untuk mencoba memberi anak saya keju. Alhamdulillah ternyata anak saya suka sekali. Biasanya saya memotong kotak-kotak keju cheddar menjadi camilan.
Kenapa Keju Cheddar?
Sebagai produk olahan susu, keju cheddar memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan untuk membantu tumbuh kembang anak. Seperti, karbohidrat, lemak , protein, kalsium, magnesium, zinc, fosfor, vitamin A, vitamin D, dan vitamin B12. Oleh karena itu, apabila anak saya yang sedang mengalami GTM ini mengkonsumsi keju cheddar, paling tidak nutrisi hariannya terpenuhi walau tidak sepenuhnya.
Beberapa manfaat dari nutrisi keju cheddar yang berperan dalam tumbuh kembang anak, diantaranya :
1. Meningkatkan kepadatan tulang anak. Berdasarkan penelitian National Library of Medicine, keju cheddar merupakan produk olahan susu yang kaya akan kalsium, terbukti dapat meningkatkan kepadatan tulang anak.
2. Kaya serat dan protein. Kandungan keju cheddar sebagian besar terdiri dari lemak, protein, dan fosfor.
3. Tinggi kalori. Menurut Nutritionist, Dr. Rita Ramayulis DCN M.Kes, keju cheddar berperan sebagai sumber energi yang tinggi kalori agar buah hati bisa terus bergerak dan tidak mudah lelah.
4. Mengurangi risiko karies gigi. Menurut beberapa penelitian kandungan dari keju dapat menjaga kesehatan gigi dan melindungi gigi dari risiko keries gigi.
5. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Menurut para ilmuwan dari Universitas Turku, Finlandia, keju memiliki kandungan yang mampu untuk mencegah kerusakan sistem kekebalan tubuh yang dipengaruhi oleh usia.
Menimbang pentingnya manfaat keju berdasarkan nutrisi keju yang saya butuhkan untuk buah hati, sudah seharusnya saya memilih keju cheddar yang menggunakan keju cheddar sebagai bahan baku utama.
Hah? Memang ada keju cheddar yang tidak menggunakan keju cheddar sebagai bahan baku utama? Eits, nyatanya ada loh, moms.
Kampanye #KejuAsliCheck : Bijak Memilih Keju Asli
Melalui kampanye #KejuAsliCheck yang digalakkan oleh KRAFT, saya baru tahu nih, ternyata keju cheddar yang beredar di pasaran tidak semuanya menggunakan keju cheddar sebagai bahan baku utama, loh. Artinya sebagai Ibu saya harus lebih teliti lagi untuk memastikan keju cheddar dengan komposisi yang tepat dan berkualitas, guna mendapatkan kandungan gizi yang optimal dalam proses tumbuh kembang buah hati. Bagaimana caranya?
Momies cukup menerapkan 2 langkah mudah cek label pada kemasan keju cheddar :
1. Memastikan Keju Cheddar Pada Urutan Pertama Komposisi
Sebelum adanya kampanye #KejuAsliCheck, saya termasuk salah satu Ibu yang belum paham membaca label pangan. Saat saya melihat ada “keju cheddar” disebutkan dalam komposisi, saya kira itu artinya keju tersebut terbuat dari keju cheddar. Ternyata saya keliru.
Sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), komposisi bahan baku pada label pangan diurutkan berdasarkan jumlah, dari kandungan yang tertinggi ke rendah. Oleh karena itu, moms harus memastikan dengan cermat bahwa komponen pertama pada komposisi produk keju cheddar adalah keju cheddar, bukan air ataupun tepung.
Adanya kampanye #KejuAsliCheck ini, saya mulai lebih teliti lagi dan membandingkan beberapa merk keju cheddar. Ternyata benar, beberapa keju cheddar memiliki bahan baku utama air, bukan keju cheddar.
2. Memiliki Klaim Nutrisi Pada Kemasan
Pastikan keju cheddar yang momies pilih memiliki klaim nutrisi pada kemasan. Dari beberapa keju cheddar yang saya amati, juga tidak memiliki informasi nilai gizi.
Informasi nilai gizi ini bisa momies manfaatkan untuk mengetahui nutrisi apa saja yang terkandung dalam produk yang momies pilih per takaran saji. Sehingga momies bisa memilah-milah produk mana yang akan momies konsumsi sesuai dengan kebutuhan.
Sejak anak sulit makan, saya terbiasa membandingkan nilai gizi pada beberapa produk. Sehingga saya bisa memastikan bahwa produk yang saya pilih memiliki kandungan nutrisi yang saya butuhkan untuk buah hati.
Nah, mudah kan moms, cara membaca label pangan untuk menentukan keju cheddar dengan komposisi baku yang tepat dan berkualitas?
KRAFT Cheddar, Keju Nomer 1 di Indonesia
Siapa yang tak kenal keju KRAFT? Brand unggulan dari Mondelez Indonesia ini, menjadi keju favorite pilihan saya untuk buah hati. Melalui kampanyenya yang bertema #KejuAsliCheck, KRAFT mengajak para Ibu untuk cermat memilih keju cheddar sesuai dengan panduan membaca label pangan.
KRAFT cheddar sendiri telah memenuhi standar keaslian keju, yaitu berbahan utama Keju Asli New Zealand pada urutan pertama, serta dilengkapi nutrisi Calcimilk yang kaya akan kalsium, protein, dan Vitamin D. Momies bisa cek langsung kandungan nutrisi pada label pangan kemasan, karena kemasan KRAFT cheddar terdapat label info gizi per takaran saji.
Selain kaya akan nutrisi, menurut saya rasa KRAFT cheddar lebih lezat, gurih, dan lembut dibanding keju cheddar lainnya. Apalagi KRAFT cheddar ini tanpa perisai tambahan, loh. Hemm… engga heran kalau anak saya suka rasanya. Saya pun jadi bebas berkreasi untuk menyajikan makanan lezat bernutrisi untuk anak saya.
Walaupun harus trial and error karena tidak mau memakan makanan pokok dan hanya memakan kejunya saja, paling tidak kandungan KRAFT cheddar dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Dengan mengkonsumsi KRAFT cheddar secara rutin, 30 % kebutuhan kalsium harian, sumber vitamin D, dan protein yang merupakan salah satu komponen essential dalam tumbuh kembang anak dapat terpenuhi.
Jadi, saya sebagai pejuang anak GTM tidak terlalu khawatir lagi. :)
Lakukan 4 Cek Sebelum Membeli
Menurut BPOM dalam kampanye #KejuAsliCheck dari KRAFT ini, menyampaikan bahwa biasakan untuk melakukan 4 cek sebelum membeli produk, yaitu :
1. Cek Kemasan
Agar produk yang momies pilih masih dalam kondisi baik dan aman untuk dikonsumsi, jangan lupa untuk mengecek kemasan produk. Pilih produk dengan kemasan yang warnanya tidak pudar, tidak kempes, dan tidak ada yang robek.2. Cek Label Pangan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, biasakan untuk cek label pangan untuk mengetahui komposisi produk dan info gizi pertakaran saji. Jadi, momies bisa memilih dan membandingkan nilai gizi pada produk yang sesuai dengan kebutuhan momies.3. Cek Ijin Edar
Tak kalah penting, jangan lupa untuk memastikan produk yang momies pilih memilik ijin edar. Caranya gampang momies bisa cek nomor registrasi di Cek Produk BPOM - BPOM RI.4. Cek Kadaluarsa
Mengecek tanggal kadaluarsa biasanya sering terlewat dilakukan. Apalagi untuk makanan yang biasanya memiliki expired date lama, sangat jarang saya cek. Pernah suatu kali, saya mendapati produk kopi bubuk kemasan yang sudah kadaluarsa. Baru tahu kalau produk itu sudah kadaluarsa setelah sampai rumah, karena ketidak-telitian saya dalam cek kadaluarsa sebelum membeli. Kelalaian kecil seperti ini bisa berakibat fatal loh moms.Nah, gimana moms? Sudahkan bijak dalam memilih keju asli? Semoga melalui kampanye #KejuAsliCheck dari KRAFT ini, kita lebih cermat lagi memastikan keju cheddar dengan komposisi bahan baku yang tepat dan berkualitas. Jangan lupa lakukan 4 cek sebelum membeli produk. Semoga bermanfaat ya, moms!
Pusing kepala mama kalau anak sudah bertemu dengan yang namanya GTM. Harus banyak-banyak sabar dan istighfar.
ReplyDeleteEditan gambarnya keren banget kak. Estetik. Suka lihatnya, jadi semangat membaca bisa ala ala selebgram gitu.
ReplyDeleteJadi ibu memang tricky, ya. Harus banyak belajar dan teliti. Trik mudah memastikan keaslian produk makanan semacam #kejuaslicheck bener-bener jadi angin segar untuk membantu ibu-ibu lebih teliti memilih produk makanan berkualitas 😁
ReplyDeleteMasyaallah dengan keju pun bisa membantu menaikkan berat badan anak...ikutan terharu mbalk. Moga a anaknya sehar sehat ys
ReplyDeleteMasyaa Allah artikelnya bermanfaat banget..
ReplyDeleteDan kraft adalah salah satu merk yang memenuhi kriteria di atas ya..
Salah satu yg bikin emak pusing emang kalau anak susah makan yaaks sama bb rendah 😭
ReplyDelete4 cek sebelum membeli memang sangat penting ya mba. Sebagai konsumen kita harus kritis dan cerdas.
ReplyDeleteKiatnya oke banget, mbak! Duh senangnya baca tulisan ini, keren bangeeeet... jadi tahu fakta tentang keju
ReplyDeleteGTM memang membuat pusing ya mbak, saya juga sempat mengalami hal ini dulu. Keju memang rasanya enak, gurih jadi anak2 suka. Dengan adanya kampanye KejuAsliCheck ibu2 jadi lebih teliti lagi dalam membaca label pangan, agar keju yang dikonsumsi benar-benar berbahan keju.
ReplyDeleteSetuju Mbak. Sebelum membeli pastikan kita sudah melakukan 4 cek kemasan dulu jadi bakalan nggak bikin kita nyesel deh.
ReplyDeleteNggak balita aja yang suka GTM, anakku 11 tahun saja masih suka nggak mau makan. Susah banget disuruh makan, kudu kreatif emaknya buat cemilan yang kaya nutrisi juga harus selektif milih bahan pangan yang kandungan nutrisi tinggi serta bahan bakunya asli.
ReplyDeleteKeju jadi salah satu ikhtiar agar anak nggak GTM sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisinya ya Mbak...
ReplyDeleteBenar banget info 4 cek sebelum membeli, biasanya sebelum baca artikel seperti ini, yg no.2 biasanya kelewat😁
ReplyDelete