Konten [Tampil]
Tak terasa saat ini kita sudah berada di penghujung 2021. Wah, pasti sudah banyak hal di lalui ya. Terlebih di masa pandemic yang tak kunjung hilang hingga saat ini. Eits, engga boleh mellow! Di penghujung 2021 ini saatnya kita flashback, berkaca diri, apa yang sudah kita capai? Rencana apa yang belum juga terwujud?
Aku bersyukur 2021 banyak membawa cerita, banyak hal yang sudah aku dapat, dan aku capai. Salah satunya adalah menemukan passion yang aku cari. Bayangin di usia 30, aku baru benar-benar merasakan, “ah, ini passion-ku!”.
Terus ke mana saja selama ini? Dalam masa pencarian, gais! Hahaha. Pernah ngerasain hal yang sama? Kuliah hanya sekadar kuliah. Bekerja hanya sekadar bekerja. Aku tak pernah benar-benar menemukan hal yang aku cari. Selalu seperti ada yang kurang. Seperti ada yang kosong. Yup! Aku belum benar-benar menemukan passion yang membuatku hidup!
Aku suka menulis. Aku rasa passion-ku adalah di dunia kepenulisan. Sayangnya, aku belum menemukan jalanku untuk mencurahkan passion-ku. Sampai akhirnya aku mengenal blog. Blog yang memberiku jalan mengembangkan passion-ku.
Sebelum 2021 berakhir, aku ingin berbagi perjalananku menemukan passion melaui blog. From zero to hero!
Blog sebagai Tong Sampah
Hah? Tong sampah? Maksudnya? Yups benar banget, pertama kali kenal blog tahun 2010, blog hanya sekadar pengganti notebook dairy-ku. Tempat aku mencurahkan keluh kesah. Kalau diingat lagi, hem... malu rasanya, hahaha.
Harap maklum, saat itu masih anak kuliahan yang baru menginjak masa puber. Hihi apalagi masih cupu banget soal blog. Hanya tahu kalau blog itu tempat untuk menulis. Apa saja yang ingin aku curahkan, aku tulis di blog. Benar-benar jadi tong sampah!
Tapi setidaknya itulah caraku mengekspresikan yang aku rasakan. Work banget bikin aku lega.
Dua tahun tinggal di Bali adalah masa-masa yang paling tidak pernah aku lupakan. Bali membuatku menjadi perempuan yang lebih hidup. Siapa yang tak kenal Bali? Pulau dengan seribu keindahan. Dulu, Bali hanyalah sebuah pulau impian bagiku. Rasanya tak mungkin aku bisa pergi menikmati keindahan Bali. Beruntung, aku diterima di salah satu perusahaan swasta di mana Bali adalah penempatan kerjaku.
Bahagia? Banget! Pulau impian kini berada digenggaman. Tak ingin menyia-nyiakan waktuku di Bali, hampir setiap week end, aku meng-explore Bali bersama teman-teman kerjaku. Saat menikmati semua keindahannya, terlintas keinginanku untuk membagi keindahan Bali melalui blog.
Tujuannya, ingin berbagi dengan orang-orang sepertiku yang menganggap Bali hanyalah sebuah pulau impian, bisa merasakan juga keindahannya melalui tulisanku. Selain itu, aku ingin tulisanku menjadi guidance untuk wisatawan yang membutuhkan informasi tentang tempat wisata di Bali. Kebetulan saat itu, Instagram masih terlalu awam. Tidak banyak informasi yang didapat di sana. Berbeda dengan saat ini, di mana Instagram mempermudah kita mencari tempat wisata dan kuliner yang “Instagram-able”.
Berbekal secuil cita-cita itu, aku kembali menjamah blog pada tahun 2015. Aku mulai membangun myquartermiles.blogspot.com sebagai wadah informasi tentang wisata Bali. Namun, cita-cita hanyalah sebuah cita-cita. Banyak hambatan yang akhirnya membuatku berhenti menulis blog.
Pertama, aku sulit membagi waktu antara berkerja dan menulis konten blog. Salahnya lagi, aku terlalu mengutamakan infografis sampai aku lupa dengan tulisannya. Banyak waktu yang terbuang, hanya karena aku terlalu fokus ingin membuat infografis yang bagus. Jadilah, tulisanku terbengkalai dan expired untuk di-publish hihi.
Kedua, pengetahuanku tentang blog “nol”. Aku sempat kesal karena tulisanku tidak ada dalam search google. Aku baru tahu kalau untuk mencapai page one google atau bisa terindex google banyak step yang harus dipenuhi. Pernah sih, ngoprek sendiri. Tapi ternyata ilmunya enggak nyampe! Hahaha
Setelah ngambek karena belum bisa optimasi blog, akhirnya di tahun 2020 aku berjodoh lagi dengan blog. Kenapa aku bilang berjodoh? Secara tidak sengaja, aku membuka WhatsApp Group yang jarang sekali dan hampir tidak pernah aku jamah. Mataku tiba-tiba terbebelalak melihat informasi yang temanku share di WhatsApp Group.
Link informasi tentang pembukaan coaching optimasi blog dari nol itu buru-buru aku buka. Blogspedia Coaching for Newbie namanya. Aku lihat deretan daftar materinya, “Ah, ini kelas yang aku cari!”. Kalau mau tahu apa saja materinya boleh cek di materi Blogspedia Coaching for Newbie ya.
Beruntung, aku lolos seleksi untuk mengikuti coaching. Seleksi blogspedia coaching ini super ketat. Tidak hanya seleksi administrasi, namun apabila saat coaching tidak bisa mengerjakan tugas, dengan alasan apapun akan dikeluarkan dari kelas. Karena coach Marita (founder Blogspedia Coaching for Newbie) ingin hanya peserta yang benar-benar berkomitmen yang dapat mengikuti kelasnya.
Meskipun super ketat, ternyata kelasnya asik. Tidak menegangkan. Kami diajarkan benar-benar dari nol. Coach Marita pun, membimbing dan menghadapi kami dengan sabar. Kalau mau belajar blog dari nol dan optimasinya, saya rasa di sinilah tempatnya. Hebatnya lagi, kelas yang diadakan selama 90 hari itu, gratis tanpa biaya apapun.
Dari Blogspedia Coaching for Newbie Batch 1 inilah, journeyjournalku lahir (sebelumnya myquartermiles). Blog impianku sudah ber-TLD .com! Bangganya lagi, kami belajar memasangnya sendiri. Menurutku memasang TLD ini materi yang paling seru dan menegangkan.
Selain TLD, pertanyaanku dulu tentang kenapa artiikelku tidak masuk page one google, terjawab sudah di kelas ini. Untuk masuk page one google artikel harus sesuai SEO, harus ter-index google dulu, menyesuaikan keyword yang banyak di cari, dll. Tak semudah yang dibayangkan ternyata hahaha.
Dibalik semua itu, ada tantangan yang harus aku hadapi untuk mengikuti kelas ini. Mempelajari materi sambil menggendong anak, membuat tugas artikel sambil menyusui, dan siap begadang ketika mengerjakan tugas, adalah tantangan yang siap aku jalani untuk lulus dan mendapatkan semua materi di kelas ini. Sulit? Buatku yang belum terbiasa melakukan itu semua sambil mengurus 1 balita dan bayi, termasuk challenging sekali.
Rencana tinggal rencana. Harapan tiggal harapan. Berhasil melewati tantangan selama satu bulan, tiba-tiba aku dan anak-anak harus pindah ke luar kota mengikuti suami. Selama proses perpindahan itulah, membuatku kesulitan mengerjakan tugas. Sampai akhirnya aku tertinggal satu tugas dan dikeluarkan dari kelas. Aku gagal mengikuti Blogspedia Coaching for Newbie Batch 1 sampai akhir.
Sedih sih, bercampur aduk deh pokoknya. Hampir setiap hari aku bertanya ke teman-teman tentang materi yang sedang dibahas di kelas. Aku mencoba mempelajarinya sendiri, namun tetap aku kesulitan. Aku bertekad untuk mengikuti coaching batch 2. Setiap hari selama 7 bulan, aku memantau WhatsApp story coach Marita, menunggu tanda-tanda dibukanya batch 2. Dan, Yey! Akhirnya blogspedia coaching batch 2 dibuka!
Wajar sih, kalau suami menentang. Suami mana yang tega melihat istrinya yang sedang hamil, masih menyusui, harus sering bergadang sampai pagi. Paginya harus mengurus urusan domestik. Namun, aku mencoba memberinya pengertian. Aku sudah menunggu kelas ini selama 7 bulan dan masih diberi kesempatan untuk ikut. Aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatanku. Ini hal yang aku sukai, hal yang membuatku hidup. Tidak ingin gagal untuk yang kedua kalinya.
Bersyukur saat itu akhirnya suamiku memberiku ijin, dengan syarat aku harus bisa membagi waktu dan menjaga kesehatanku, karena aku sedang hamil. Alhamdulillah, senang rasanya. Mungkin berkat ridhanya juga, aku berhasil melewati 90 hari bersama Blogspedia Coaching For Newbie Batch 2.
Melalui coaching batch 2 ini, aku melahirkan blog baru mandadee.my.id. Berbeda dengan impian journeyjournalku yang ingin berbagi tentang tempat wisata, impian mandadee.my.id adalah menjadi tempat untuk para Ibu mencintai diri sendiri. Self love, sangat penting bagi semua Ibu rumah tangga yang sudah susah payah tanpa pamrih mengurus keluarganya.
Ada pepatah yang bilang, "dibalik keluarga yang bahagia, ada Super mom yang bahagia dibelakangnya".
Siapa sangka tidak lama setelah optimasi blog, aku mendapat tawaran membuat artikel produk kecantikan. Tahu apa rasanya ketika ditanya “Berapa rate card-nya?”. Bahagia, lemas, dan bingung bagaimana cara menentukan rate card. Hihi
Walaupun belum banyak tawaran seperti teman-teman lainnya, tapi aku bangga dengan pencapaianku. Membuat tiga artikel dan mendapatkan produk kecantikan secara gratis membuatku bersemangat dan totalitas dalam mengerjakan artikelnya.
Sebelum mendapatkan job, aku pun pernah dua kali mendapatkan gift sebagai artikel terbaik. Setidaknya, aku mencoba membuktikan pada suamiku bahwa aku tidak menyia-nyiakan ridha yang ia beri.
Dari gift, tawaran pekerjaan produk kecantikan, tahu apa yang membuatku seperti sedang bermimpi? Dibayar dengan dollar! Iya, dua artikelku dibayar dengan dollar yang menurutku jumlahnya tidak sedikit. Menjadi influencer untuk brand luar, memberiku kesempatan bisa dibayar dengan dollar.
Semua pencapaian yang sudah aku dapat, tidak lebih membuatku bersyukur dari menemukan teman-teman satu komunitas. Mereka membuatku banyak belajar untuk tidak mengeluh dan terus berkembang dan berdaya melalui blog.
Itulah cerita perjalananku menemukan passion dari blog. Passion yang membuatku menjadi Ibu yang lebih hidup. Blog tempatku menemukan jati diri. Aku berharap aku bisa lebih berkembang lagi dan menjadi blogger professional yang bermanfaat di tahun 2022. Selamat bercermin diri dan membuka pencapaian baru di 2022!
Secuil Cita-Cita Menjadi Travel Blogger
Bahagia? Banget! Pulau impian kini berada digenggaman. Tak ingin menyia-nyiakan waktuku di Bali, hampir setiap week end, aku meng-explore Bali bersama teman-teman kerjaku. Saat menikmati semua keindahannya, terlintas keinginanku untuk membagi keindahan Bali melalui blog.
Tujuannya, ingin berbagi dengan orang-orang sepertiku yang menganggap Bali hanyalah sebuah pulau impian, bisa merasakan juga keindahannya melalui tulisanku. Selain itu, aku ingin tulisanku menjadi guidance untuk wisatawan yang membutuhkan informasi tentang tempat wisata di Bali. Kebetulan saat itu, Instagram masih terlalu awam. Tidak banyak informasi yang didapat di sana. Berbeda dengan saat ini, di mana Instagram mempermudah kita mencari tempat wisata dan kuliner yang “Instagram-able”.
Berbekal secuil cita-cita itu, aku kembali menjamah blog pada tahun 2015. Aku mulai membangun myquartermiles.blogspot.com sebagai wadah informasi tentang wisata Bali. Namun, cita-cita hanyalah sebuah cita-cita. Banyak hambatan yang akhirnya membuatku berhenti menulis blog.
Pertama, aku sulit membagi waktu antara berkerja dan menulis konten blog. Salahnya lagi, aku terlalu mengutamakan infografis sampai aku lupa dengan tulisannya. Banyak waktu yang terbuang, hanya karena aku terlalu fokus ingin membuat infografis yang bagus. Jadilah, tulisanku terbengkalai dan expired untuk di-publish hihi.
Kedua, pengetahuanku tentang blog “nol”. Aku sempat kesal karena tulisanku tidak ada dalam search google. Aku baru tahu kalau untuk mencapai page one google atau bisa terindex google banyak step yang harus dipenuhi. Pernah sih, ngoprek sendiri. Tapi ternyata ilmunya enggak nyampe! Hahaha
Bertemu Blogspedia Coaching for Newbie
Setelah ngambek karena belum bisa optimasi blog, akhirnya di tahun 2020 aku berjodoh lagi dengan blog. Kenapa aku bilang berjodoh? Secara tidak sengaja, aku membuka WhatsApp Group yang jarang sekali dan hampir tidak pernah aku jamah. Mataku tiba-tiba terbebelalak melihat informasi yang temanku share di WhatsApp Group.
Link informasi tentang pembukaan coaching optimasi blog dari nol itu buru-buru aku buka. Blogspedia Coaching for Newbie namanya. Aku lihat deretan daftar materinya, “Ah, ini kelas yang aku cari!”. Kalau mau tahu apa saja materinya boleh cek di materi Blogspedia Coaching for Newbie ya.
Beruntung, aku lolos seleksi untuk mengikuti coaching. Seleksi blogspedia coaching ini super ketat. Tidak hanya seleksi administrasi, namun apabila saat coaching tidak bisa mengerjakan tugas, dengan alasan apapun akan dikeluarkan dari kelas. Karena coach Marita (founder Blogspedia Coaching for Newbie) ingin hanya peserta yang benar-benar berkomitmen yang dapat mengikuti kelasnya.
Meskipun super ketat, ternyata kelasnya asik. Tidak menegangkan. Kami diajarkan benar-benar dari nol. Coach Marita pun, membimbing dan menghadapi kami dengan sabar. Kalau mau belajar blog dari nol dan optimasinya, saya rasa di sinilah tempatnya. Hebatnya lagi, kelas yang diadakan selama 90 hari itu, gratis tanpa biaya apapun.
Dari Blogspedia Coaching for Newbie Batch 1 inilah, journeyjournalku lahir (sebelumnya myquartermiles). Blog impianku sudah ber-TLD .com! Bangganya lagi, kami belajar memasangnya sendiri. Menurutku memasang TLD ini materi yang paling seru dan menegangkan.
Selain TLD, pertanyaanku dulu tentang kenapa artiikelku tidak masuk page one google, terjawab sudah di kelas ini. Untuk masuk page one google artikel harus sesuai SEO, harus ter-index google dulu, menyesuaikan keyword yang banyak di cari, dll. Tak semudah yang dibayangkan ternyata hahaha.
Dibalik semua itu, ada tantangan yang harus aku hadapi untuk mengikuti kelas ini. Mempelajari materi sambil menggendong anak, membuat tugas artikel sambil menyusui, dan siap begadang ketika mengerjakan tugas, adalah tantangan yang siap aku jalani untuk lulus dan mendapatkan semua materi di kelas ini. Sulit? Buatku yang belum terbiasa melakukan itu semua sambil mengurus 1 balita dan bayi, termasuk challenging sekali.
Rencana tinggal rencana. Harapan tiggal harapan. Berhasil melewati tantangan selama satu bulan, tiba-tiba aku dan anak-anak harus pindah ke luar kota mengikuti suami. Selama proses perpindahan itulah, membuatku kesulitan mengerjakan tugas. Sampai akhirnya aku tertinggal satu tugas dan dikeluarkan dari kelas. Aku gagal mengikuti Blogspedia Coaching for Newbie Batch 1 sampai akhir.
Sedih sih, bercampur aduk deh pokoknya. Hampir setiap hari aku bertanya ke teman-teman tentang materi yang sedang dibahas di kelas. Aku mencoba mempelajarinya sendiri, namun tetap aku kesulitan. Aku bertekad untuk mengikuti coaching batch 2. Setiap hari selama 7 bulan, aku memantau WhatsApp story coach Marita, menunggu tanda-tanda dibukanya batch 2. Dan, Yey! Akhirnya blogspedia coaching batch 2 dibuka!
Ditentang oleh Suami
Megikuti blogspedia coaching batch 2 ini lebih banyak tantangan dan halangannya. Selain sedang hamil dan masih menyusui, halangan yang paling sulit adalah ditentang oleh suami! Kalau sudah ditentang pasti bingung, kan? Artinya suami tidak ridha, kalau sudah tidak ridha bakalan sia-sia yang aku kerjain.
Wajar sih, kalau suami menentang. Suami mana yang tega melihat istrinya yang sedang hamil, masih menyusui, harus sering bergadang sampai pagi. Paginya harus mengurus urusan domestik. Namun, aku mencoba memberinya pengertian. Aku sudah menunggu kelas ini selama 7 bulan dan masih diberi kesempatan untuk ikut. Aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatanku. Ini hal yang aku sukai, hal yang membuatku hidup. Tidak ingin gagal untuk yang kedua kalinya.
Bersyukur saat itu akhirnya suamiku memberiku ijin, dengan syarat aku harus bisa membagi waktu dan menjaga kesehatanku, karena aku sedang hamil. Alhamdulillah, senang rasanya. Mungkin berkat ridhanya juga, aku berhasil melewati 90 hari bersama Blogspedia Coaching For Newbie Batch 2.
Melalui coaching batch 2 ini, aku melahirkan blog baru mandadee.my.id. Berbeda dengan impian journeyjournalku yang ingin berbagi tentang tempat wisata, impian mandadee.my.id adalah menjadi tempat untuk para Ibu mencintai diri sendiri. Self love, sangat penting bagi semua Ibu rumah tangga yang sudah susah payah tanpa pamrih mengurus keluarganya.
Ada pepatah yang bilang, "dibalik keluarga yang bahagia, ada Super mom yang bahagia dibelakangnya".
Dibayar Dollar dari Blog
Siapa sangka tidak lama setelah optimasi blog, aku mendapat tawaran membuat artikel produk kecantikan. Tahu apa rasanya ketika ditanya “Berapa rate card-nya?”. Bahagia, lemas, dan bingung bagaimana cara menentukan rate card. Hihi
Walaupun belum banyak tawaran seperti teman-teman lainnya, tapi aku bangga dengan pencapaianku. Membuat tiga artikel dan mendapatkan produk kecantikan secara gratis membuatku bersemangat dan totalitas dalam mengerjakan artikelnya.
Sebelum mendapatkan job, aku pun pernah dua kali mendapatkan gift sebagai artikel terbaik. Setidaknya, aku mencoba membuktikan pada suamiku bahwa aku tidak menyia-nyiakan ridha yang ia beri.
Dari gift, tawaran pekerjaan produk kecantikan, tahu apa yang membuatku seperti sedang bermimpi? Dibayar dengan dollar! Iya, dua artikelku dibayar dengan dollar yang menurutku jumlahnya tidak sedikit. Menjadi influencer untuk brand luar, memberiku kesempatan bisa dibayar dengan dollar.
Semua pencapaian yang sudah aku dapat, tidak lebih membuatku bersyukur dari menemukan teman-teman satu komunitas. Mereka membuatku banyak belajar untuk tidak mengeluh dan terus berkembang dan berdaya melalui blog.
Itulah cerita perjalananku menemukan passion dari blog. Passion yang membuatku menjadi Ibu yang lebih hidup. Blog tempatku menemukan jati diri. Aku berharap aku bisa lebih berkembang lagi dan menjadi blogger professional yang bermanfaat di tahun 2022. Selamat bercermin diri dan membuka pencapaian baru di 2022!
meskipun awal-awalnya menemui beberapa rintangan, akhirnya semua bisa teratasi ya mba
ReplyDeleteAku jadi mupeng mbak.. apalagi newbie seperti aku yang masih banyak sekali kekurangan. Termotivasi baca ini.. Mbak keren bisa bagi waktu.
ReplyDeleteWah keren Manda, udah ngelahirin blog baru dari kelas blogspedia. Sepertinya kelasnya seru ya Manda
ReplyDeleteMasya Allah, keren sekali pengalamannya mba 😀👏 sudah mengenal blog dari lama sampai akhirnya vakum dan sekarang kembali lagi menjadi blogger sejati, keren mba ❤
ReplyDeleteWaahh... Gabung blogspedia ya kak.. Keren nihh
ReplyDeletewaah...seru dehh...jadi mupeng juga pingin ikutt,...mudah2an dapat kesempatan juga..aamiin
ReplyDeletesungguh luar biasa mbak perjuangan mbak menggapai yang dingin kan sukses selalu mbak
ReplyDeleteMasyaAllah, menginspirasi sekali, Mbak.
ReplyDeleteAtas rida suami, Allah lantas mengijabah doa Mbak Manda menjadi penulis blog yang produktif dan menghasilkan.
Semoga sukses selalu. 😊
Wow.. keren sekali mbak perjalanannya. dibalik usaha yang optimal pasti ada imbalan yang menunggu...
ReplyDeleteKeren mbak. Saya juga merasakan bingung pas pertama ditanya rate card... Hehehe
ReplyDeleteAku pun awalnya merasa kosong sama seperti mba, ada blog lumayan terisi walau kadang merasa pusing sendiri. Btw aku tertarik sama pelatihan blogspedia itu, jadi pengen ikutann
ReplyDeletembaa.. saya belum jodoh betul ini sm blogspedia, dua kali menunggu tp belum takdirnya 😌 tp mba dea kereenn.. masyaAllah
ReplyDeleteKelasnya masih ada mbak? Tertarik banget nih saya. Saya baru mau pindah TLD
ReplyDeleteKeren Mba Dea, ketekunan berbuah manis, jadi semangat untuk selalu berupaya mengembakan blog sendiri
ReplyDeleteMbaaak, tos duluu dong. Aku juga baru nemuin passion di angka 30! Wkwkwk. Setelah resign bingung mo ngapain, akhir aku baru kalo aku suka nulis.
ReplyDeleteTetap semangat pasti bisa, rintangan pasti ada tapi itu bikin ssmangat
ReplyDeleteWah... almuni blogspedia ya... keren mbak sudah menemukan fashionnya. Semangat terus berkarya..
ReplyDeleteMasyaallah tabarakallah. Selamat, ya, atas pencapaiannya, Mbak. Semoga lebih bersinar di tahun 2022.
ReplyDelete