Tips & Trik 100 Juta dari Menulis Ala Jihan Mawadah

Konten [Tampil]

Seratus juta dari menulis memang bisa? Bisa dong! Minggu lalu, 12 Desemper 2023 aku mengikuti workshop “100 Juta Dari Menulis? Bisa!” yang diadakan oleh komunitas Super Sirkel dan Payung Literasi. Kebetulan sekali pembicaranya adalah Kak Jihan Mawadah, blogger pasti sudah kenal dong dengan Kak Jihan? Beliau ini langganan juara berbagai lomba blog. Untunglah, beliau ini domisili Malang, jadi aku punya kesempatan untuk bertemu langsung dengan Kak Jihan ini, hihi.

Workshop offline ini tidak berbayar, namun peserta yang lolos harus diakurasi terlebih dahulu untuk dapat mengikutinya, melalui CV dan portofolio yang diunggah saat pendaftaran. Bagi yang lolos, akan dihubungi untuk konfirmasi kehadiran.

Alhamdulillah, aku salah satu yang lolos bisa mengikuti workshop perjalanan kak Jihan mendapatkan 100 juta. Siapa yang tak ingin mendapat 100 juta dari menulis? Kalau aku sih, mau! Nah, bagaimana cara kak Jihan mendapat 100 juta dari menulis? Simak, ulasan lengkapku dari workshop “100 Juta Dari Menulis? Bisa!”, yuk!

Hari Gini Menulis Bisa Hasilkan Cuan?

Memang bisa menulis hasilkan cuan? Menurut teman Journey bagaimana? Sebuah tulisan tentu saja bisa menghasilkan cuan, asalkan disalurkan di tempat yang tepat. Tidak hanya sebagai cuitan status di media sosial. Lalu, dari mana saja penghasilan seorang penulis di dapatkan?

1. Royalti Buku 

Menulis sebuah buku, baik itu buku solo karya pribadi maupun antologi tentu memiliki royalti yang dibayarkan untuk kita. Royalti buku solo dengan antologi pun berbeda. Biasanya royalti buku solo adalah 10% dari hasil penjualan, sedangkan buku antologi adalah keuntungan perkeping yang berhasil kita jual.

Nah, mendapatkan royalti dari sebuah buku, pernah dijalani Kak Jihan. Namun menurutnya, royalti dari sebuah buku tidak memberi keuntungan yang banyak jika penjualan kita sedikit. Oleh karenanya, effort yang besar dalam pemasaran sangat dibutuhkan di sini.

2. Honor Media Elektronik maupun Cetak

Tak hanya menjajal membikin sebuah buku, Kak Jihan pun mencoba menyalurkan hobby menulisnya melalui media elektronik maupun cetak untuk mendapatkan cuan. Ketika mencoba menulis untuk media elektronik, Kak Jihan merasa syarat yang harus dipenuhi sebagai penulis di sana dirasa tidak menguntungkan. Misalnya, Kak Jihan harus memiliki 1000 pembaca untuk dibayar sebesar 1000 rupiah. Kala itu, kak Jihan berpikir akan lebih baik jika ia membuat dan membangun website sendiri agar keuntungan yang ia dapat lebih maksimal.

Berbeda dengan media cetak, kak Jihan juga mencoba peruntungan di sana. Ia menulis untuk beberapa media cetak. Salah satunya adalah untuk kolom cerita lucu dari sebuah media cetak. Tulisan maksimal 100 kata untuk kolom tersebut diharga 60.000 rupiah/tulisan yang dipilih perharinya. Sebenarnya cukup lumayan, jika tulisan yang kita kirim ke media cetak terpilih. Namun kembali lagi, ada kekurangan yang dirasa oleh Kak Jihan, yaitu seberapa banyak tulisan yang harus kita kirim di mana tulisan-tulisan itu tidak semuanya dapat dipilih untuk dimuat di media cetak kemudian di bayar?

3. Blog

2019 lalu, setelah mencoba banyak media menulis untuk mendapatkan cuan, kak Jihan akhirnya menekuni kepenulisan di blog pribadinya. Sebenarnya sudah sejak 2017, kak Jihan memiliki blog, namun belum benar-benar beliau seriusi.

Setelah menekuni, dan mencurahkan tulisannya dalam blog, ternyata dari sini lah Kak Jihan mendapatkan 100juta pertamanya. Yups, dari blog! Bahkan kak Jihan kini, memiliki kurang lebih 12 blog yang ia kelola. 

Kok, bisa dari blog menghasilkan 100 juta? Simak penjelasan selanjutnya ya, teman Journey!

4. Lomba

Jika mengikuti jejak Kak Jihan, lomba kepenulisan adalah salah satu media untuk mendapatkan cuan dari menulis. Meski kita harus tebak-tebak berhadiah, apakah kita akan menjadi pemenangnya, namun tak ada salahnya dicoba. Dengan mengikuti lomba, jika pemenang selain tulisan kita dikenal, kita juga akan mendapatkan hadiah sebagai imbalannya. Namun, jika kita tidak menang, tulisan kita akan tetap dikenal, siapa yang tahu akan ada yang melirik tulisan kita, bukan?

Apa yang Perlu Diperhatikan Saat Memulai Menulis?

“Menulis bukan sesuatu yang berbeda dari pekerjaan-pekerjaan lain. Ia memerlukan latihan dan kekeraskepalaan. Tanpa latihan, Anda hanya akan menjadi petinju yang selalu dipukul KO dalam setiap pertandingan. Tanpa latihan, Anda hanya akan menjadi penari yang gerakannya memalukan. Tanpa latihan, Anda hanya akan menjadi penulis tak pintar membikin kalimat. Dan petinju yang selalu di-KO, itu bukan petinju, mungkin itu seorang tukang ledeng yang nekat bertinju. penari yang gerakannya memalukan mungkin bukan penari, dan penulis yang tidak pintar membikin kalimat sudah pasti bukan penulis." - (AS Laksana- Creative Writing)

Siapapun bisa menulis! Tentu saja, akan tetapi penulis yang menghargai tulisannya adalah seorang penulis yang mau terus berlatih. Apa yang perlu diperhatikan saat memulai menulis? Nah, dalam workshop yang diadakan di  Co Working Space EJSC Bakorwil Malang ini, Kak Jihan berbagi tips memulai menulis yang ia dapatkan juga dari Raditya Dika saat mengikuti pelatihan kepenulisan bersama novelis tersebut.  

1. Mulai dari Menulis Buruk

Mulailah dari menulis buruk. Dari menulis buruk tentu kita belajar bagaimana menjadi baik. Kuncinya, tetap berlatih dan konsisten menulis. Tentunya lambat laun, tulisan yang kita buat akan lebih baik.

Sebagai contoh, mungkin kita bisa membandingkan tulisan kita baik dalam buku journal ataupun status di meida sosial beberapa tahun lalu, baca kembali lalu kita bandingkan dengan tulisan saat ini. Hal yang kita lakukan aku yakin, kita akan mentertawakan tulisan kita beberapa tahun lalu, hahaha.

Namun, dibalik tulisan yang buruk itu, akan tercipta tulisan yang lebih baik.

2. Menulis Cepat

Menulis cepat ini merupakan salah satu prinsip dasar Free Writting. Bagaimana cara melakukannya? Teman Journey hanya perlu menulis dengan cepat, tidak perlu banyak berpikir. Tulisankan saja apa yang ada didalam benak dan pikiran, bahkan dari apa yang kita lihat. Tidak perlu memedulikan ejaan ataupun kata yang salah. Cukup keluarkan semua yang ada dalam pikiran kita ke dalam tulisan. Kita juga tidak perlu melakukan riset, jika ingin menuliskan sebuah topik.

apa manfaat dari menulis cepat? Sebagai penulis yang tidak percaya adanya writer blocks, Kak Jihan memanfaatkan menulis cepat ini sebagai cara untuk menyelamatkan waktu dan mood menulis.

3. Perkaya Tulisan dengan Bacaan

"Bacalah karya orang lain, jika karya kita ingin dibaca!"

Menulis tak bisa dipisahkan dari membaca? Siapa yang suka menulis, tetapi tak suka membaca? Maka sejatinya, penulis tersebut tidak ingin karyanya dibaca oleh orang lain, hihi. Dalam menulis kita pun butuh untuk membaca tulisan karya orang lain. Bahkan sekelas Radiya Dika sekalipun, mendapatkan inspirasi dari membaca.

Selain menjadikan kita menghargai karya orang lain, kita pun dapat memperbanyak kosakata dan pilihan diksi dengan membaca. 

4. Menciptakan Konstruksi Cerita 

Jika sebelumnya adalah menulis cepat, teman Journey yang ingin membuat tulisan yang tekonsep untuk dibaca orang lain, ciptakanlah sebuah konstruksi cerita atau yang biasa disebut kerangka cerita. Membuat konstruksi cerita ini menjadi jempatan penghubung apa yang ingin kita sampaikan (poin cerita) dengan kalimat hiburan dari sebuah cerita. Konstruksi cerita juga membuat kita tidak kehilangan alur.

5. Memikat Pembaca dengan Kalimat Pertama

Menentukan  kalimat yang menarik dalam 10 paragraf pertama, sangat penting loh untuk memikat pembaca. Dalam 10 paragraf pertama ini akan menentukan pembaca akan melanjutkan tulisan yang kita buat atau tidak.

Oleh karena itu, buatlah kalimat semenarik mungkin dalam 10 paragraf pertama yang membuat pembaca penasaran, dan melanjutkan tulisan sampai selesai.

6. Latihan dan Konsistensi

Seperti katanya AS Laksana, penulis yang tak latihan menulis hanyak akan menjadi penulis yang tak pintar membikin kalimat. Sebagai penulis, jika teman Journey ingin memiliki tulisan yang enak dibaca dan membuat tulisan buruk menjadi lebih baik, maka teruslah latihan menulis. Apapun tulisannya, menulislah!

Selain latihan, konsistensi dalam menulis pun dibutuhkan. Sulit memang untuk konsistensi, tapi jangan lelalh untuk terus mencoba tetap konsisten dalam menulis.

Itulah 6 tips yang perlu diperhatikan sebelum memulai menulis ya, teman Journey!

Hari Gini Ngeblog? Emang Masih Zaman?

"Oh tenang, selama teman-teman masih mencari informasi dari Google, selama itu pula ngblog bisa mendatangkan penghasilan." - Jihan MW

Yups, ditengah gempuran AI, jangan rendah hati akan sepi job bagi para blogger. Seperti yang sudah dtulis sebelumnya, bahwa Kak Jihan mendapatkan 100 juta pertamanya dari blog. Kira-kira dari mana saja ya, penghasilan 100 jut ngeblog kak Jihan?

1. Content Placement

Ada yang tahu content placement itu apa? Content Placement merupakan salah satu digital marketing untuk membangun dan meningkatkan brand awareness, dengan mempublikasikan konten berupa artikel di website orang lain (external) dan menempatkan backlink. Jadi, content placement ini biasanya artikel sudah disediakan oleh brand, kita hanya mempublikasikannya di website yang kita miliki kemudian menyematkan backlink. Sebelum mempublis artikel, pastikan artikel yang kita terima terbebas dari plagiasi. 

Nah, untuk content placement sendiri biasanya memiliki fee lebih murah dibandingan dengan menulis sendiri. Range fee content placement untuk produk luar bisa sampai USD 20-30, tergantung kualitas website yang kita miliki. Lumayan bukan?

2.   Review Produk/Jasa

Beberapa brand dari produk kecantikan, elektronik, F&B, aplikasi, dan banyak lainnya, membutuhkan artikel untuk mereview produk ataupun jasa mereka. Artikel ini merupakan strategi pemasaran brand untuk meningkatkan brand awareness dan jangakaun pasar.

Biasanya, brand akan mencari atau menyukai blog yang sering di-update, kontennya menarik dan bermanfaat, memiliki banyak pengunjung, serta beberapa klien juga mensyaratkan besarnya nilai, DA, PA, DR, Page View dll.

Untuk fee yang didapat bergantung rate card yang teman Journey berikan. Sesuaikan dengan kualitas blog teman Journey, ya. Keuntungan lainnya, tidak hanya fee yang didapat sebagai benefit blogger, akan tetapi blogger juga akan dikirimi produk oleh brand untuk direview. Selain itu, dengan bekerjasama dengan brand untuk mereview produk/jasa, dapat teman Journey masukan ke dalam portofolio.

3. Affiliate

Sepertinya strategi pemasaran melalui afiliasi ini sudah menjamur ya. Begitu juga dengan blog, teman Journey bisa bergabung melalui berbagai media afiliasi untuk mendapatkan penghasilan dari blog. Pendapatan yang diperoleh dari program afiliasi biasanya berupa komisi yang diberikan setiap kali ada pengunjung blog yang melakukan pembelian, atau melengkapi data melalui link, banner affiliasi, dll.

Beberapa media yang memiliki program afiliasi, bloggerperempuan.com X Lazada, Accesstrade, rajabacklink.com, seedbacklink.com, niagahoster.ccom, dll.

4. Google AdSense

Tidak sedikit blogger, yang memiliki penghasilan melalui Google AdSense. Jika teman Journey ingin memonetase blognya melalui Google AdSense, teman Journey bisa mendaftarkan emailnya ke Google AdSense

Namun, perlu diperhatikan teman Journey harus rajin menulis di website teman Journey, pastikan juga semua artikel yang dipublish sudah di index Google. Tak kalah penting, perhatikan teknik menulis SEO pada setiap artikel. Buat artikel yang banyak dicari, dan memiliki nilai (CPC).

5. Lomba Blog

Kalau kak Jihan jangan ditanya, pemiliki blog jeyjingga.com itu sudah langganan menjadi pemenang lomba blog. Menurutnya, sebagian besar penghasilannya adalah sebagai pemenang lomba. Sudah banyak hadiah seperti motor, beberapa laptop, handphone, serta fresh money yang Kak Jihan dapat.

Nah, teman Journey bisa nih mengikuti jejak Kak Jihan. Teman Journey bisa mencari info lomba blog di beberapa komunitas blogger, ataupun instagram, biasanya banyak info di sana. Hampir setiap bulan ada lomba blog, loh. Bahkan lomba blog tahunan dari Astra, yaitu Anugerah Pewarta Astra.

Tips & Trick Menulis ala Jihan MW

Nah, teman Journey penasaran kan, bagaimana sih tips kak Jihan ketika menulis? Melalui workshop kemarin, Kak Jihan juga membagikan rahasia kebiasannya ketika menulis, nih!

1. Menentukan Timeline Sendiri

Tentukan kapan waktu produktif untuk menulis, maksimalkan di waktu produktif tersebut. Pada dasarnya, menulis tidak membutuhkan waktu lama jika kita bisa memaksimalkannya.

2. Menentukan Goal

Agar menulis memiliki tujuan, sertakan goal bulanan dan tahunanmu ya, teman Journey. Teman Journey bisa membuat list misalnya, berapa tulisan yang ingin dicapai dalam waktu satu bulan dan satu tahun, berapa penghasilan yang ingin dicapai, dll.

3. Pelajari Tema dan Lakukan Riset

Jika sudah memiliki tema, jangan lupa pelajari tema dan lakukan riset dari sumber-sumber terpercaya. Agar informasi yang disampaikan akurat.

4. Membuat Outline

Sebelum menulis biasakan membuat outline terlebih dahulu agar tidak kehilangan alur cerita.

5. Meracik Story Telling dari Pengalaman Pribadi

Buatlah story telling dari pengalaman pribadi.

6. Menyertakan Data Pendukung 

Jangan lupa menyertakan data pendukung untuk menguatkan opini dari artikel yang kita buat

7. Meniru Raditya Dika

Meniru Raditya Dika, yaitu buatlah tulisan yang dapat mengubah perspektif pembaca. Misalnya, dari tidak paham menjadi paham dan tergerak melakukan sesuatu.

8. Berdoa

Tak kalah penting, sertakan selalu apa yang kita harapkan dalam doa

9. Konsisten 

Jika sudah menyelesaikan satu tulisan, fokuslah ke tulisan selanjutnya. Agar tetap konsisten menulis

Penutup

Itulah catatan penting dari Workshop "100 Juta dari Menulis? Bisa!". Oh iya, tidak hanya sekedar workshop, Kak Jihan juga memberikan beberapa challenge loh selama acara. Misalnya, challenge menulis cepat, peserta diberikan waktu 5 menit untuk peserta menulis cepat. Kemudian, peserta juga diwajibkan membuat rencana karya yang  akan dibuat dalam 1 bulan ke depan. Serukan?

Bagaimana, teman Journey siap mendapat 100 juta pertama dari menulis? Siap, dong! Semoga bermanfaat ya,. Yuk, mulai menulis dari sekarang!