Konten [Tampil]
Tak kalah dengan Bali, Malang juga memiliki beberapa pantai yang tak kalah indah, yang wajib teman Journey kunjungi saat berkunjung ke Malang. Salah satunya ada Pantai Balekambang. Dengan segala pesona dan daya tariknya, sejarah Pantai Balekambang juga tak kalah membuatku penasaran. Terutama dengan adanya pura di tengah laut, bak Tanah Lot Bali.
Dalam artikel ini, teman Journey akan diajak menelusuri sejarah Pantai Balekambang, daya tarik, serta akses menunju pantai. Simak sampai habis ya!
Sejarah Pantai Balekambang
Menurut berbagai sumber, Pantai Balekambang yang terletak di pesisir selatan ini pertama kali ditemukan oleh Syaikh Abdul Jalil, seorang ulama yang berasal dari Yogyakarta. Pada tahun 1978, Kades Srigonco Tukiran mulai membuka akses jalan ke pantai yang berada di pedalaman hutan ini, untuk masyarakat umum.
Nama Balekambang mulai dikenal saat Bupati Malang , Edyy Slamet , membuka secara resmi Pantai Balekambang pada tahun 1983. Dengan keindahan yang ditawarkan, Pantai Balekambang menjadi tempat wisata favorit di Malang. Terlebih lagi pantai satu ini memilki daya tarik ikonik yang mampu memikat pengunjung, yaitu pura yang berada di tengah laut.
Nah, pura yang ada di Pantai Balekambang ini, yaitu Pura Amarta Jati, dibangun pada tahun 1985 oleh seorang pemeluk Hindu asal Bali. Pemilihan lokasi pura di Pantai Balekambang ternyata terinpirasi dengan keindahan Pura Tanah Lot di Bali yang sudah dibangun sejak abad ke-16, loh teman Journey. Hal ini dikarenakan di Pantai Balekambang terdapat pulau kecil di seberang pantai yang bernama Pulau Ismoyo, seperti halnya Tanah Lot Bali. Menurut legenda Pantai Balekambang, dinamakan Pulau Ismoyo dikarenakan tempat tersebut merupakan tempat pertapaan Semar atau Ismoyo, salah satu tokoh dalam pewayangan Jawa.
Setelah selesai dibamngun pada tahun 1986, Pura Amarti ini kemudian dijadikan tempat ibadah bagi umat Hindu, terutama saat hari raya seperti Galungan, Kuningan, dan Nyepi. Selain itu, dengan adanya pura ini pula, Pantai Balekambang semakin menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Selain Pulau Ismoyo, pantai ikonik ini juga mempunyai 2 pulau lainnya, yaitu Pulau Wisanggeni dan Pulai Anoman. Seperti halnya Pulau Ismoyo, penamaan kedua pulau ini pula berdasarkan tokoh pewayangan Jawa.
Pesona & Daya Tarik Tersembunyi Pantai Balekambang, Tanah Lot-nya Malang!
Sejarang Pantai Balekambang ternyata memiliki nilai keberagaman dan budaya yang melekat membalut keindaah alamnya, ya teman Journey. Hemm… ngomong-ngomong soal keindahan alam, pantai yang berada di wilayah Dusun Sumber Jambe, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini, tidak akan mengecewakan teman Journey yang akan berkunjung ke sana.Pada awalnya, setiap kali ingin melancong ke pantai Malang, aku selalu skip untuk memilih Pantai Balekambang ini. Meskipun suamiku menawarkan berulang kali untuk ke sana, rasanya masih ada pilihan pantai lain yang menurutku lebih bagus dibandingkan Pantai Balekambang.
Tetapi ternyata aku salah, pesona Pantai Balekambang ini mampu menampung mood bahagiaku bertahan selama 7 hari, hahaha. Memang, apa sih daya tariknya?
1. Berada di Balik Hutan
Memasuki area wisata, tepatnya setelah gapura tiket masuk, teman Journey akan disuguhi pepohonan besar dan hijau di sepanjang kanan dan kiri menuju pantai. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pantai ini berada di pedalaman hutan, sehingga jalan yang teman Journey lalui pun seperti berada di tengah hujan. Hanya saja, tak seperti di hutan belantara yang tidak ada akses jalan, akses jalan menuju pantai sudah beraspal.Sekitar beberapa ratus meter dari ticketing, teman Journey akan menemukan pesisir Pantai Balekambang. Panjang pesisir pantai ini kurang lebih sekitar 2km, kami memilih pesisir yang dekat dengan pura, yang berada di ujung pesisir.
2. Hamparan Pasir Putih dan Ombak yang Tinggi
Pantai Balekambang memiliki hamparan pasir putih yang bersih sepanjang pesisir pantainya. Beruntungnya, area pasir putihnya pun cukup luas, sehingga teman Journey bisa bersantai, bermain di tepi pantai, hingga piknik di sana. Bahkan, pasir putihnya sangat dekat dengan tempat parkir kendaraan. Jadi, teman journey bisa nih memilih tempat untuk duduk-duduk dekat dengan teman Journey memarkirkan kendaraan (jika memakai kendaraan pribadi).Namun, sayangnya jika teman Journey memilih tempat duduk dekat dengan kendaraan teman Journey terparkir, teman Journey tidak biisa melihat langsung lautannya karena tepian pantai memiliki elevasi yang berbeda.
Selain hamparan pasir putih yang luas, Pantai Balekambang juga memiliki ombak yang tinggi. Oleh karena itu, jika teman Journey membawa anak-anak bermain ke tepian pantai, harap mengawasi anak-anak dengan baik, sebab ombaknya seringkali tiba-tiba tinggi. Meski masih kategori aman bagi orang dewasa, dikhawatirkan anak-anak bisa terbawa ombak, terutama saat pantai mulai pasang.
3. Pura Luhur Amartha Jati dengan Jembatan Tengah L:au
Pura Luhur Amartha Jati menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong yang ingin mengunjungi Pantai Balekambang. Adanya pura di Pulau Ismoyo, menjadikan Pantai Balekambang dikenal sebagai Tanah Lot-nya Jawa Timur.Meski digunakan sebagai tempat ibadah, Pura Amartha tetap bisa dikunjungi oleh wisatawan. Namun, kita juga tetap harus menjaga perilaku serta menghormati tempat ibadah umat Hindu ini ya teman Journey. Karena, untuk memasuki pura juga ada beberapa aturan yang harus dipenuhi pengunjung. Salah satunya adalah bagi perempuan yang sedang haid, dilarang masuk ke dalam area pura.
Nah, untuk menuju ke Pulau Ismoyo, teman Journey perlu menyebarangi jembatan penghubung yang membentang di tengah lautan. Ah, sebenarnya aku agak takut menyebrangi jembatan ini. Saat itu, laut sedang pasang sehingga di bawah jembatan penuh dengan air laut yang tinggi. Terlebih lagi, ombaknya yang berdebur kencang. Namun, rasa penasaranku dengan pemandangan yang terlihat dari pura mengalahkan rasa takutku, haha.
Oh iya, jika laut sedang surut, teman Journey bisa bermain-main di bawah jembatannya, loh.
Bagaimana dengan pemandangannya? Sepanjang menyusuri jembatan aku hanya bisa berucap, "Masyaa Allah, Masyaaa Allah". Hahaha, karena memang pemandangan dari jembatan dan pura ini sangat indah. Teman Journey bisa melihat deburan ombak yang kencang, membentur batu karang. Selain itu, keindahan tepian pantai terlihat sangat jelas melalui pura ini. Apalagi dengan air laut yang bersih dan biru. Tak heran jika jembatan dan pura menjadi spot foto terbaik di Pantai Balekambang.
Oh iya, ngomong-ngomong soal foto, teman Journey bisa menyewa fotografer untuk menangkap momen indah teman Journey bersama keluarga di sana. Harganya murah kok, hanya Rp. 10.000 per foto yang ingin teman Journey cetak.
4. Menikmati Keindahan Sunset
Beruntungnya saat itu, aku bisa mendapatkan momen matahari tenggelam yang indah di Pantai Balekambang. Kebetulan, aku tiba di pantai sudah agak siang, jadi selesai bermain dan berfoto sekitar menjelang magrib. Siapa sangka ternyata Pantai Balekambng memiliki sunset terbaik dan menakjubkan.
Pantulan cahaya matahari yang perlahan tenggelam, memberikan warna dan pemandangan yang sangat memesona. Warnanya bak lukisan, tidak hanya orange tetapi terkadang juga ungu. Aku menikmati sunset dari jembatan pura. Rasanya tak hanya angin, cahaya matahari yang akan tenggelam menerpa wajah.
Daya tarik dan sejarah Pantai Balekambang, memiliki pesona tersendiri ya, teman Journey.
Penutup
Itulah sejarah Pantai Balekambang beserta daya tariknya, yang mampu menjadi magnet bagi wisatawan yang berkunjung ke Malang. Bagi teman Journey yang memilki kesempatan berlibur ke Malang, simpan Pantai Balekambang sebagai bucket list teman Journey, ya!
Post a Comment
Post a Comment